PCNU Jombang Luncurkan Empat Program Prioritas Sambut Tahun Baru Islam 1447 H
Lesbumi pc nu Jombang — Menyambut Tahun Baru Islam 1447 Hijriyah, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Jombang resmi meluncurkan empat program prioritas yang menjadi arah strategis khidmah organisasi selama satu tahun ke depan. Keempat program tersebut mencakup penguatan kaderisasi, kemandirian ekonomi, gerakan iuran anggota, dan optimalisasi pengelolaan zakat, infaq, serta sedekah melalui LAZISNU.
Ketua PCNU Jombang, KH Fahmi Amrullah atau yang akrab disapa Gus Fahmi, menegaskan bahwa program-program tersebut bukan sekadar agenda administratif, melainkan bentuk konkret membangun kultur khidmah berkelanjutan dari tingkat Ranting hingga Cabang.
“Empat program ini adalah ikhtiar strategis untuk menanamkan budaya khidmah yang kokoh, sistematis, dan merata di seluruh struktur NU, mulai dari bawah hingga atas,” ujar Gus Fahmi, Jumat (27/6/2025).
Penguatan Kaderisasi: Fondasi Aswaja di Setiap MWCNU
Ketua Badan Kaderisasi PCNU Jombang, Muhammad Ainur Rifqi, menegaskan bahwa seluruh Majelis Wakil Cabang NU (MWCNU) wajib menyelenggarakan kegiatan Pendidikan Dasar dan Pendidikan Kader Penggerak NU (PD-PKPNU).
“Penguatan ideologi Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) harus dilakukan dengan kaderisasi yang terstruktur, berkelanjutan, dan konsisten,” tegas Rifqi.
Program ini akan dilaksanakan secara merata di 21 MWCNU se-Kabupaten Jombang sebagai bentuk revitalisasi gerakan kaderisasi.
Kemandirian Ekonomi: Gerakan I’anah Syahriyah dari Ranting
Langkah baru yang digagas PCNU Jombang dalam bidang ekonomi adalah penguatan i’anah syahriyah atau iuran bulanan dari anggota. Program ini bertujuan menggerakkan kembali roda organisasi hingga ke tingkat Ranting dengan semangat gotong royong dan keikhlasan.
“Ini belum pernah dijalankan pada periode sebelumnya. Kita ingin menghidupkan kembali aktivitas pengajian dan kegiatan ke-NU-an di Ranting,” ujar KH Rohmatul Akbar (Gus Bang), pengasuh Asrama Ar-Risalah Ponpes DU Njoso Jombang.
Ia menambahkan bahwa iuran ini bukan sekadar soal nominal, tetapi soal membangun kesadaran kolektif dalam menegakkan kemandirian organisasi berbasis jamaah.
PCNU Jombang juga berhasil mendistribusikan deviden usaha ekonomi jam’iyah sebesar Rp 870 juta, dengan rincian: 5% untuk PBNU, 5% PWNU Jawa Timur, 40% untuk PCNU, 40% untuk MWCNU, dan 20% untuk Ranting.
“Insya Allah, masing-masing dari 21 MWCNU akan menerima sekitar Rp 7 juta, sedangkan 316 Ranting NU masing-masing menerima sekitar Rp 944 ribu,” tambah Gus Bang.
Optimalisasi LAZISNU: Mengokohkan Pilar Ekonomi Umat
Program prioritas terakhir adalah optimalisasi LAZISNU sebagai lembaga penghimpun dan pengelola zakat, infaq, dan sedekah. Langkah ini diyakini akan memperkuat peran NU dalam membangun kemandirian umat melalui kerja sosial-keumatan yang berkelanjutan.
“NU tidak bisa dibesarkan hanya dengan mimpi atau slogan. Diperlukan kerja kolektif, sistematis, dan penuh keikhlasan,” tandas Gus Bang.
Momentum Hijrah untuk Konsolidasi Jam’iyah
Dalam semangat Tahun Baru Islam, PCNU Jombang mengajak seluruh elemen organisasi dan warga Nahdliyyin untuk menyambut momentum hijrah sebagai sarana evaluasi dan konsolidasi gerakan ke-NU-an.
“Mari kita jadikan 1447 Hijriyah ini sebagai tahun memperkuat khidmah, memperluas manfaat, dan memperteguh komitmen kepada jam’iyah serta umat,” tutup Gus Fahmi.(Mif)
1 komentar