no fucking license
Bookmark

Ngaji Kebangsaan PMII Jombang: Gus Muwafiq Tegaskan Aswaja sebagai Nafas Pembangunan Bangsa

Ngaji Kebangsaan PMII Jombang: Gus Muwafiq Tegaskan Aswaja sebagai Nafas Pembangunan Bangsa

Jombang – Lesbumi PCNU Jombang
Dalam suasana yang khidmat dan penuh hikmah, ratusan kader muda, tokoh pesantren, dan masyarakat berkumpul dalam acara Ngaji Kebangsaan bertema “Aswaja Sebagai Ideologi Pembangunan Bangsa” yang diselenggarakan oleh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Jombang, Selasa malam (29/07), bertempat di Islamic Center KH. Umar Tamim, Pesantren Tinggi Darul ‘Ulum, Rejoso, Peterongan, Jombang.

Acara ini menghadirkan ulama nasional karismatik KH. Ahmad Muwafiq atau yang akrab disapa Gus Muwafiq sebagai narasumber utama. Tampak hadir pula Wakil Bupati Jombang Gus Salmanudin Yazid, Asisten Pemerintahan Provinsi Jawa Timur H. Ach. Jazuli, para tokoh PMII lintas generasi, akademisi, serta tokoh-tokoh budaya dan agama Jombang seperti Gus Zuem, Gus Ufik, Gus Antok Koordinator Aliansi Masyarakat Jombang, dan Rektor UNDAR, Dr. H. Amir Maliki, MA.

Aswaja, Ajaran Nabi yang Tak Pernah Usang oleh ZamanDalam mau‘idlah hasanah-nya, Gus Muwafiq menyampaikan bahwa Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) merupakan ajaran murni yang bersumber langsung dari Rasulullah SAW, yang diwariskan untuk seluruh umat manusia sepanjang zaman.

“Ajaran Aswaja adalah ajaran Rasulullah yang ditujukan untuk manusia. Karena manusialah yang akan kembali menghadap Sang Khaliq. Maka, ajaran ini mutlak disampaikan dan ditanamkan,” tutur beliau dengan gaya khasnya yang mengalir dan sarat makna.

Gus Muwafiq menjelaskan bahwa sejak abad ke-7, tepatnya sekitar tahun 600 M, Rasulullah SAW telah mengenalkan konsep keimanan dan keislaman kepada umat. Nilai-nilai ini adalah prinsip yang tidak berubah, di mana Allah SWT adalah Sang Pencipta segala sesuatu.

“Kalau ajaran itu dipahami dengan benar, maka tidak akan pernah berubah. Karena yang berubah itu hanya gaya bicara dan cara penyampaiannya saja. Tetapi inti ajarannya tetap sama: Iman, Islam, dan Ihsan.”

Aswaja dan Dinamika Zaman: Manusia yang Bergerak, Bukan Ajarannya Gus Muwafiq menekankan bahwa kesan seolah-olah ajaran Aswaja bergeser dari waktu ke waktu bukanlah karena ajarannya berubah, tetapi karena manusianya yang dinamis dan dunia yang terus mengalami perubahan ruang dan waktu.

“Ahlussunnah wal Jamaah itu tidak pernah berubah. Tapi karena manusia hidup dalam ruang dan waktu yang dinamis, maka penyampaiannya pun tampak seperti mengalami perubahan. Padahal, ruh ajarannya tetap.”

Ia mengingatkan bahwa dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, nilai-nilai Aswaja harus menjadi pondasi spiritual dan ideologis dalam pembangunan, bukan hanya pada tataran individu, tapi juga sosial dan struktural.

Aswaja Sebagai Ideologi Pembangunan BangsaKetua panitia Ngaji Kebangsaan, sahabat Moh. Hasanuddin, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi ikhtiar PMII dalam meneguhkan posisi Aswaja sebagai kerangka ideologis pembangunan bangsa yang berpihak kepada nilai-nilai keadilan, kebersamaan, serta keutuhan NKRI.

“PMII lahir dari rahim pesantren dan NU. Maka sudah semestinya kader-kadernya memahami Aswaja tidak hanya sebagai paham teologi, tapi juga sebagai jalan kebudayaan dan kebangsaan.”

Acara yang diselenggarakan oleh PMII ini mendapat dukungan penuh dari Lesbumi PCNU Jombang, sebagai wadah pelestari budaya dan pemikiran Islam Nusantara. Sinergi antara ulama, santri, mahasiswa, dan pemerintah daerah terlihat dalam kebersamaan para tokoh yang hadir.

Membumikan Aswaja di Tengah Arus ModernitasNgaji Kebangsaan ini diakhiri dengan doa bersama agar bangsa Indonesia senantiasa dalam perlindungan Allah SWT, serta diberi pemimpin yang amanah, adil, dan berorientasi pada kesejahteraan rakyat.

Dalam suasana pesantren yang kental, gema salawat dan dzikir senantiasa mengiringi setiap rangkaian acara, menciptakan atmosfer religius yang menyejukkan jiwa.

Melalui kegiatan seperti ini, PMII dan NU Jombang berkomitmen menjaga warisan para ulama dan kiai terdahulu, agar nilai-nilai Aswaja tidak hanya menjadi kenangan, tetapi menjadi kekuatan membangun bangsa dalam bingkai rahmatan lil ‘alamin.

Penulis: Tim Lesbumi Jombang
Editor: Editor Ki sunan 
Dokumentasi: PMII Jombang & Unipdu jombang 
(*)

Posting Komentar

Posting Komentar